Buku Dongeng: Tradisi Warisan Budaya Indonesia
Sekarang ini, ketika segala sesuatu menjadi lebih canggih dan modern, kita seringkali melupakan kekayaan tradisi warisan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Salah satu warisan budaya yang sangat berharga adalah buku dongeng. Buku dongeng merupakan bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Menurut Pakar Sastra Anwar Ridwan, “Buku dongeng adalah cermin dari kekayaan kreativitas dan imajinasi masyarakat Indonesia. Melalui buku dongeng, kita dapat melihat nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang telah diwariskan selama berabad-abad.”
Tidak hanya sebagai hiburan semata, buku dongeng juga memiliki nilai edukatif yang sangat penting. Dalam buku dongeng, terdapat pelajaran moral, nilai-nilai kebaikan, serta pesan-pesan yang dapat membentuk karakter dan kepribadian anak-anak. Sebagaimana yang dikatakan oleh Profesor Psikologi Pendidikan, Siti Nurjanah, “Dongeng adalah sarana yang sangat efektif dalam membentuk moral dan kepribadian anak-anak. Melalui dongeng, anak-anak dapat belajar mengenai nilai-nilai kehidupan secara menyenangkan dan inspiratif.”
Sayangnya, buku dongeng mulai tergerus oleh arus modernisasi dan teknologi. Banyak anak-anak yang lebih memilih bermain gadget daripada membaca buku dongeng. Hal ini tentu merupakan tantangan besar bagi para pembuat buku dongeng dan pecinta budaya Indonesia untuk terus melestarikan tradisi warisan budaya ini.
Sebagai masyarakat Indonesia, sudah sepatutnya kita bangga dan melestarikan kekayaan budaya yang dimiliki, termasuk buku dongeng. Mari terus membaca dan mengajarkan buku dongeng kepada anak-anak kita sebagai bagian dari upaya melestarikan warisan budaya Indonesia yang sangat berharga.
Dalam kesimpulan, buku dongeng adalah tradisi warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan dijaga. Melalui buku dongeng, kita dapat menjaga identitas budaya kita sebagai bangsa Indonesia. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo, “Buku dongeng adalah jendela kekayaan budaya bangsa. Mari kita lestarikan dan wariskan tradisi ini kepada generasi mendatang.”